Belajar Murah Hati dari Hasan bin Ali | YDSF

Belajar Murah Hati dari Hasan bin Ali | YDSF

25 April 2024

Belajar murah hati salah satunya dapat kita lakukan dengan meneladani Hasan bin Ali r.a., salah satu cucu Rasulullah saw. Banyak riwayat yang menggambarkan kemurahan hati Hasan bin Ali, memperkuat statusnya sebagai salah satu teladan utama dalam hal kedermawanan. Kisahnya yang populer adalah saat Hasan memberikan seratus ribu dirham kepada orang yang membutuhkan.

Lahir dalam keluarga yang penuh dengan kebajikan, Hasan tumbuh menjadi sosok yang tak hanya dihormati karena posisinya, tetapi juga karena sifat-sifat luhur yang diwarisinya dari kakeknya. Rasulullah saw. bersabda tentang Hasan dan Husain, “Hasan dan Husain adalah pemimpin pemuda di surga.” (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan betapa mulianya derajat kedua cucu beliau di sisi Allah karena sifat-sifat luhur yang mereka miliki, termasuk kemurahan hati.

Dalam catatan Ibnu Katsir rahimahullah, dari Ibnu Sirin mengatakan, “Pernah Hasan bin Ali menikahi seorang perempuan lalu mengirim padanya seratus budak perempuan, masing-masing dari mereka membawa seribu dirham.” Hasar juga pernah memberikan uang sepuluh ribu masing-masing untuk dua orang istrinya yang ditalak pada hari yang sama.

Berbagai Kisah Dermawan Hasan bin Ali

Kisah lainnya juga dikisahkan oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah wan Nihayah. Beliau bercerita pula tentang kebaikan Hasan saat mendapati seorang budak yang memakan roti di kota Madinah. Ketika budah tersebut memakan sesuap, lalu ia memberikannya kepada seekor anjing. Hasan menghampirinya dan bertanya, “Mengapa kamu lakukan itu?” Lalu, si budak tersebut menjawab, “Aku malu jika makan sendirian, tanpa berbagi dengannya.” Hasan menjawab kembali, “Tetaplah di sini sampai aku kembali.”

Apa yang dilakukan Hasan? Ternyata, ia justru menemui pemilik budak dan kebun tersebut. Setelah memerdekakan si budak, Hasan lalu memberikan kebun itu untuknya. Budak tersebut berkata kepada Hasan, “Tuanku, kebin ini sudah aku wakafkan untuk keperluan di jalan Allah yang karena-Nya Anda telah memerdekakanku.”  

Cerita menarik tentang sifat dermawan Hasan juga diceritakan oleh Abu Ja’far Al-Baqir. Beliau mengatakan bahwa pada saat Hasan i’tikaf datang seseorang yang meminta bantuan. Bukan merasa terganggu, Hasan justru menjawab, “Memenuhi kebutuhan saudaraku karena Allah lebih aku sukai daripada i’tikaf selama satu bulan.”

Baca juga: Mengapa Rasulullah Menganjurkan Muslim Berwakaf l YDSF

Masyaa Allah, ungkapan Hasan tersebut sangat berbanding lurus dengan apa yang telah disabdakan sang kakek, Rasulullah saw. “Orang yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan barang siapa yang menghilangkan kesulitan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sikap murah hati yang dimiliki Hasan tidak hanya diamalkan dengan cara berbagi dengan sesama. Selain murah hati, putra Fatimah yang lahir pada tahun ke-3 Hijriah ini juga memiliki sifat rendah hati. Meski dicemooh oleh orang-orang, Hasan tetap tidak membalasnya.

Umair bin Ishaq bercerita bahwa pernah mengirimkan orang untuk memberinya pesan yang tidak baik tentang Ali dan Hasan. Di pesan tersebut, tertuliskan, “Ali dan kamu! Aku tidak menganggapmu kecuali sebagai seekor keledai yang jika ditanya siapa ayahnya, maka ia akan menjawab; ibuku seekor kuda.” [Imam Jalaluddin Suyuthi, Tarikh Khulafa, [Mekkah, Maktabah Nizar Musthafa Al Baz, 2004]. Setelah membacanya, Hasan justru menjawab, “Pergi dan kembali kepadanya, katakan aku tidak akan membalas ucapannya dan tidak akan mencaci-makinya karena perkataanmu ini. Namun ingatlah perjumpaan kita di hadapan Allah. Jika kamu benar, Allah akan membalas kejujuranmu, namun jika kamu bohong, sesungguhnya siksa Allah sangat pedih.”

Ketika Ali bin Abi Thalib meninggal, Hasan diminta penduduk Kufah untuk menjadi gubernur. Ia sempat memimpin selama enam hingga tujuh bulan. Namun, ketika Muawiyah datang kepadanya dan meminta kedudukan kekhalifahan, Hasan pun memberikannya. Ia memilih demikian demi menjaga persatuan umat Muslim, meski setelahnya banyak yang membicarakan buruk tentang Hasan.

Berbagai peristiwa yang tak mudah dihadapi dalam hidup saudara dari Husein bin Ali bin Abi Thalib ini. Namun, tak membuat dirinya menjadi pribadi yang kikir atau merasa yang paling menderita di dunia. Justru kemurahan hati yang selalu ia tunjukkan. Semoga kisah-kisahnya menjadi salah satu teladan terbaik kita. (berbagai sumber).

 

 

Wakaf di YDSF


 

Artikel Terkait

Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF

 

Serunya Milad 37 di DBL Arena Surabaya

Tags: murah hati hasan bin ali, belajar dari hasan bin ali, kisah dermawan hasan bin ali, ydsf, sedekah ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: