Doa adalah salah satu cara agar dapat diridhai
Allah terhindar dari siksa kubur. Selain selalu berikhtiar agar istiqamah
menjalankan amalan kebaikan dan berusaha menghindari segala bentuk maksiat serta
larangan Allah Swt. Karena ikhtiar tanpa doa tentu bukanlah hal yang baik pula.
Siksa kubur adalah suatu hal yang sangat
ditakuti oleh semua orang. Dalam Islam menyebutkan bahwa keyakinan terhadap
siksa kubur merupakan aspek penting dari persiapan menuju kehidupan setelah
kematian. Bagi yang memiliki amal baik, surga menjadi tempat tinggalnya,
sementara bagi yang berbuat jahat, neraka menjadi tempat tinggalnya.
Siksa kubur digambarkan dalam banyak hadits
sebagai sesuatu yang sangat amat mengerikan, oleh karena itu Rasulullah saw.
selalu mengingatkan umatnya untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah Swt.
agar dijauhkan dari siksa kubur.
Salah satu doa yang sangat dianjurkan adalah
doa yang selalu dibaca pada waktu shalat di waktu duduk tahiyyat (akhir) dan
dibaca setelah membaca tahiyyat sebelum salam. Doa ini memohon perlindungan
dari empat hal yang dianggap sebagai ancaman besar bagi umat Islam. Yaitu dari
siksa kubur, fitnah dari Dajjal, perlindungan dari musibah ketika hidup dan
mati, dijauhkan dari dosa dan sulitnya berhutang.
Dari Aisyah r.a. mengabarkan bahwa Rasulullah
saw. biasa berdoa di dalam shalatnya, “Allahumma inni a’udzu bika min
‘adzabil qobri, wa a’udzu bika min fitnatil masiihid dajjal, wa a’udzu bika min
fitnatil mahyaa wa fitnatil mamaat. Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami
wal maghrom (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu
dari siksa kubur, aku meminta perlindungan pada-Mu dari cobaan Al Masih Ad
Dajjal, aku meminta perlindungan pada-Mu dari musibah ketika hidup dan mati. Ya
Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari perbuatan dosa dan sulitnya
berutang).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan dalam hadits lain yang dinarasikan
oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di
antara kalian bertasyahud, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari
empat perkara dengan mengucapkan, ‘Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabi
jahannam, wa min ‘adzabil qobri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min
syarri fitnatil masiihid dajjaal’ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan
dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim).
Baca juga: Doa Memohon Ketetapan Iman l YDSF
3 Amalan Penyelamat dari Siksa Kubur
Agar lebih maksimal mendapatkan
perlindungan-Nya dari siksa kubur, doa yang telah dipanjatkan hendaknya
diiringi dengan amalan-amalan shalih setiap harinya.
1.
Menjalankan ketaatan
Dalam setiap menjalankan ketaatan, seseorang
harus ikhlas melakukannya hanya karena-Nya. Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya
orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan berkata), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih
hati, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
kepadamu.” (QS. Fussilat:30).
Selain itu, dalam hadits Rasulullah saw. juga
telah bersabda bahwa amal shalih merupakan tameng dari siksa kubur, “Sesungguhnya
mayit ketika diletakkan di kuburnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang
emngantarkannya saat mereka kembali pulang. Apabila ia seorang mukmin, maka
shalat akan berada di sisi kepalanya, puasa di sisi kanannya, zakat di sisi
kirinya, dan amalan kebaikan lainnya (seperti sedekah, silaturrahmi, perbuatan
makruf dan ihsan kepada orang lain) berada di sisi kakinya. Lalu, ia didatangi
dari arah kepalanya, maka shalat berkata, ‘tidak ada jalan masuk dari arahku.’
Kemudian didatangi dari arah kanannya, maka puasa berkata, ‘tidak ada jalan
masuk dari arahku.’kemudian didatangi dari arah kirinya, maka zakat berkata,
‘tidak ada jalan masuk dari arahku.’ Kemudian didatangi dari arah kedua
kakinya, maka amalan kebaikan berkata, ‘tidak ada jalan masuk dari arahku.”
(HR. Ibnu Hibban).
2.
Menjauhi sebab-sebab adzab dan
bertaubat
Dari Abdullah bin Abbas r.a., ia berkata, “Sesungguhnya
keduanya tidak disiksa kubur karena sebab yang besar. Satu di antara keduanya
disiksa karena tidak bersih dari air kencingnya, dan yang satu lagi
karena suka mengadu domba.” Kemudian Nabi memminta untuk diambilkan
pelepah kurma dan membelahnya menjadi dua, selanjutnya beliau bersabda:
“Mudah-mudahan meringankan mereka selama belum kering keduanya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
3.
Rajin membaca dan mentadaburi
surah Al-Mulk
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw., beliau
bersabda, “Ada suatu surat dari Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat
dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabaarakalladzii
biyadihil mulku… (surat Al Mulk).”” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah,
dan Ahmad). (berbagai sumber).
Infaq di YDSF
Artikel Terkait
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF