Qurban atas
nama keluarga, rasanya kita sering mendengar atau menemui penunaian seperti
tersebut. Namun, terkadang masih banyak yang memiliki keraguan. Bertanya-tanya,
apakah qurban atas nama keluarga itu bagaimana hukumnya dalam Islam.
Biasanya
penunaian qurban atas nama keluarga ini dilakukan dengan berbagai faktor. Ada
yang ingin satu keluarganya bisa mendapatkan pahala yang sama, ada yang ingin mewujudkan
bentuk baktinya kepada orang tua bahkan suami, dan sebagainya. Niat-niat ini
sungguh mulia. Akan menjadi lebih sempurna bila mengetahui pula landasan ilmu
untuk mengamalkannya.
Hukum Qurban atas Nama
Keluarga
Ustadz Zainuddin
MZ, Lc., MA, Dewan Syariah Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF) berpendapat
bahwa diperbolehkannya qurban aas nama keluarga. Hal ini sebagaimana kisah yang
dinarasikan oleh Abu Ayyub r.a. tentang teladan yang dilakukan oleh Rasulullah
saw. yang berqurban untuk dirinya dan keluarganya.
"Pada
masa Rasulullah saw., seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai
qurban bagi dirinya dan keluarganya." (HR. Tirmidzi).
Saat
seorang anggota keluarga menunaikan qurban dan mengatasnamakan untuk satu
keluarganya, maka penunaian tersebut telah mewakili untuk satu keluarganya. Imam
Khatib Syarbini dalam kitab Mughni Al Muhtaj menjelaskan, "Apabila
seorang kepala keluarga menunaikan qurban untuk seluruh anggota keluarganya,
maka gugurlah kewajiban qurban bagi anggota keluarga lainnya."
Hal ini
menunjukkan betapa fleksibelnya Islam dalam mempermudah umatnya untuk
menunaikan ibadah qurban, tanpa memberatkan satu sama lain dalam keluarga.
Dalam praktiknya, qurban yang dilakukan oleh kepala keluarga atas nama seluruh
anggota keluarga memiliki banyak kelebihan. Tidak hanya memudahkan dalam hal
teknis pelaksanaan, tetapi juga mengurangi beban finansial yang mungkin
dirasakan oleh anggota keluarga lainnya.
Lebih dari
itu, hal ini juga mencerminkan kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan
ibadah. Seluruh keluarga terlibat dalam niat yang sama, sehingga keberkahan
dari qurban tersebut diharapkan dapat dirasakan oleh semua. Dengan demikian,
ibadah qurban tidak hanya menjadi momen spiritual individu, tetapi juga menjadi
momen kebersamaan yang mempererat hubungan antar anggota keluarga.
Dari sudut pandang syariat, fleksibilitas ini juga mencerminkan rahmat dan kasih sayang Allah Swt. kepada umat-Nya. Islam senantiasa memberikan kemudahan dalam beribadah, sehingga setiap umat dapat melaksanakannya tanpa merasa terbebani. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip utama dalam agama Islam yang selalu mengedepankan kemudahan dan kesejahteraan umat.
Baca juga: Ringkasan Fiqih dan Dalil Qurban l YDSF
Manfaat dan Hikmah Qurban
atas Nama Keluarga
1. Kebersamaan dan persatuan
Qurban atas
nama keluarga dapat mempererat hubungan kekeluargaan. Kebersamaan dalam
menunaikan ibadah qurban mencerminkan solidaritas dan persatuan dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga merasakan bagian dari ibadah tersebut, yang memperkuat
ikatan emosional dan spiritual di antara mereka.
2. Keberkahan yang menyeluruh
Dengan satu
hewan qurban yang diniatkan untuk seluruh keluarga, keberkahan dari ibadah
qurban ini diharapkan dapat dirasakan oleh semua anggota keluarga. Allah Swt.
menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi mereka yang melaksanakan qurban
dengan niat yang ikhlas dan tulus.
3. Kemudahan dalam
pelaksanaan
Bagi
keluarga yang mungkin memiliki keterbatasan finansial, qurban atas nama
keluarga menjadi solusi yang praktis dan tetap mendapatkan pahala qurban. Ini
memungkinkan lebih banyak keluarga untuk berpartisipasi dalam ibadah qurban
tanpa merasa terbebani secara finansial.
4. Pahala berlimpah
Qurban atas nama keluarga tidak mengurangi pahala masing-masing anggota keluarga. Sebaliknya, setiap anggota keluarga yang diikutsertakan dalam niat qurban akan mendapatkan pahala dari ibadah tersebut. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah Swt. kepada umat-Nya, di mana kebaikan yang dilakukan oleh satu anggota keluarga dapat membawa keberkahan bagi seluruh keluarga.
Baca juga: Mewakilkan Penyembelihan Qurban l YDSF
Tips Menunaikan Qurban
dengan Nama Keluarga
1. Niat yang tulus
Pastikan
niat qurban dilakukan dengan tulus dan ikhlas, semata-mata untuk mencari ridha
Allah Swt., Niatkan qurban tersebut untuk seluruh anggota keluarga, agar
keberkahannya dirasakan bersama.
2. Pilih hewan yang
berkualitas
Pilih hewan
qurban yang sehat dan layak, sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam
syariat. Konsultasikan dengan peternak atau penjual hewan qurban untuk
memastikan kualitas hewan yang akan dibeli.
3. Koordinasi dengan
keluarga
Sebelum
melaksanakan qurban, lakukan koordinasi dengan anggota keluarga lainnya.
Pastikan semua setuju dan memahami niat qurban atas nama keluarga.
4. Distribusi daging
qurban
Setelah
hewan qurban disembelih, distribusikan dagingnya dengan adil. Bagikan kepada
yang membutuhkan, tetangga, dan keluarga. Hal ini sesuai dengan sunnah
Rasulullah Saw. yang menganjurkan untuk berbagi daging qurban dengan sesama.
Insya Allah, kita dimampukan
untuk bisa berqurban tahun ini. Aamiin.
Ekspedisi Qurban YDSF
Artikel Terkait
Siapa Saja Penerima Qurban? | YDSF
DAKWAH YDSF DI BALI
MENUNAIKAN QURBAN DENGAN UANG | YDSF
Wakil Bupati Halmahera Selatan Hadiri Khitanan Massal YDSF
Tips Menyimpan Daging Qurban | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf demi Umat