Setiap akan
menuju Iduladha selalu ramai sebuah hadits tentang setiap buku hewan qurban ada
kebaikan, benarkah hadits tersebut shahih?
Karena
ingin mengajak banyak umat Muslim yang mau menunaikan amal kebaikan, tidak
jarang kita temukan hadits yang tidak shahih digunakan. Memang, kita tidak bisa
serta merta menghukuminya bid’ah atau bagaimana. Ijtima’ ulama juga perlu kita
perhatikan karena pasti ada hal-hal terkait dalam sebuah pendapat. Ada hadits-hadits
atau ayat-ayat lain yang saling mendukung.
Untuk
perintah berqurban sendiri telah Allah sampaikan dalah surah Al-Kautsar ayat 2,
yang artinya, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.” Meski
dihukumi sebagai amalan sunah, tetapi ini merupakan sunah yang sangat
dianjurkan (muakad).
Bahkan
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah saw.,
“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka
janganlah ia mendekati tempat shalat kami.”
Sayangnya,
masih belum banyak umat Muslim yang sadar betapa pentingnya penunaian qurban.
Hal paling fundamental yang dapat kita petik dari bentuk ketaatan menunaikan
qurban adalah melatih diri untuk ikhlas. Karena, saat qurban kita telah
diajarkan melalui kisah Habil-Qabil, Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s., hingga
Rasulullah saw. tentang bagaimana memberikan hewan terbaik untuk mencapai ridha-Nya.
Baca juga: Hukum dan Dalil Qurban dalam Islam l YDSF
Hadits Setiap bulu Hewan
Qurban Ada Kebaikan
Oleh
karenanya, berbagai upaya dilakukan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan,
salah satunya juga terkait dengan penunaian qurban. Sehingga munculah hadits
yang populer untuk mengajak qurban yaitu tentang setiap bulu hewan qurban ada
kebaikan.
Berikut tekstual
haditsnya,
عَنْ زَيْدِ بْنِ
أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ
قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا
فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ
“Hadits
ini diawali dengan sahabat Nabi yang bernama Zaid bin Arqam yang berkata kepada
Rasulullah saw. tentang apa yang didapatkannya ketika berqurban. Kemudian
Rasulullah menjawab, “Pada setiap bulu ada satu kebaikan.” Mereka berkata, “Bagaimana
dengan shuf (bulu domba)?” Nabi kemudian menjawab, “Pada setiap bulu shuf ada
satu kebaikan.”
(HR. Ibnu Majah: 3127; Hakim :3467; Ahmad: 19302; Abad bin Humaid: 259;
Thabrani: 5075; Baihaqi: 18796).
Dari Ustadz
Zainuddin MZ, Lc., MA, Dewan Syariah YDSF menjabarkan tentang asal muasal
hadits setiap bulu hewan qurban terdapat kebaikan:
Sekilas
bila kita lihat pada haditsnya seakan seperti hadits yang shahih tetapi menurut
sebagian besar jumhur ulama hadits menyatakan, bahwa sanad dari hadits tersebut
tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Lantas,
mengapa hadits tersebut tidak pantas untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan
ibadah qurban?
Imam Hakim
menilai, sanadnya shahih. Lalu dikritisi oleh Dzahabi, penilaian hakim keliru
karena dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama Aidullah bin Abdullah
al-Mujasyi’I yang dinilai abu hatim, mungkar hadits.
Imam
Mundziri mempertegas kritikan terhadap Hakim. Bukan hanya karena ada perawi
Aidullah saja melainkan ada perawi lain yang bernaba Abu Dawud (Namanya Nufai’
bin Harits), keduanya tak layak diterima. Bahkan menurut Dzahabi, Abu Dawud
adalah pemalsu hadits. Sedangkan menurut Ibnu Hibban, tidak boleh meriwayatkan
hadits dari Abu Dawud ini, ia meriwayatkan hadits dari Zaid bin Arqam (yakni
hadits di atas).
Maka dapat
diputuskan bahwa hadits tentang setiap bulu hewan qurban terdapat kebaikan
bukan hanya dhaif jiddan (sangat lemah), melainkan maudhu’ (palsu).
Maka,
alangkah baiknya jika kita berqurban dengan niat semata-mata karena Allah Swt.
untuk mencari ridha-Nya, meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail
a.s, melatih keikhlasan, serta keutamaan lain yang diajarkan oleh Rasulullah
Saw. Maka insya Allah dengan niat yang baik tersebut bukan hanya pahala
yang kita dapatkan tetapi ketentraman hati, jiwa serta doa baik dari
orang-orang yang menerima daging qurban tersebut. Wallahu’alam bishawab.
Ekspedisi Qurban YDSF
Artikel Terkait
Siapa Saja Penerima Qurban? | YDSF
DAKWAH YDSF DI BALI
MENUNAIKAN QURBAN DENGAN UANG | YDSF
Wakil Bupati Halmahera Selatan Hadiri Khitanan Massal YDSF
Tips Menyimpan Daging Qurban | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf demi Umat