Wakaf Produktif dan Contohnya  | YDSF

Wakaf Produktif dan Contohnya | YDSF

24 Juni 2024

Saat ini wakaf produktif menjadi topik yang semakin relevan dan menarik perhatian banyak orang tetapi masih sayangnya masih banyak pula masyarakat kita yang awam bahkan tidak tahu contohnya. Pasalnya, di Indonesia sendiri wakaf masih identik dengan 4M, yaitu masjid, makam, mushala, dan madrasah. Mengingat, implementasi wakaf produktif di Indonesia masih belum masif dilakukan maupun dipublikasikan hasilnya.

Wakaf telah diterapkan sejak lama pada masa Rasulullah Saw. pada saat itu Umar bin Khattab mewakafkan tanah subur miliknya yang berada di Khaibar untuk dikelola, dan hasil dari pengelolaan tersebut untuk kepentingan masyarakat.

Tak hanya itu, para sahabat lainnya juga ikut mewakafkan sebagian harta mereka seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab. Abu Talhah mewakafkan kebun kurma kesayangannya, sedang Utsman bin Affan mewakafkan sumur dengan sumber air yang melimpah, dan Ali bin Abi Thalib dengan tanah subur miliknya dan masih banyak lagi sahabat serta umat Islam dermawan lainnya yang ikut berwakaf.

Kini, wakaf menjadi lebih bermakna dengan segala kebermanfaatannya yang banyak dikelola dan berpotensi menyejahterakan kepentingan umat.

Contoh Implementasi Wakaf Produktif

Wakaf produktif merupakan konsep pengelolaan aset wakaf dengan tujuan memperoleh keuntungan dan menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan. Hasil keuntungan dari pengelolaan aset tersebut kemudian diorientasikan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kehidupan banyak orang. Contohnya membangun fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, membantu memenuhi kebutuhan anak yatim-piatu, dan bantuan yang bersifat produktif lainnya. Para penerima manfaat wakaf disebut dengan istilah mauquf alaih.

Contoh praktik di zaman Rasulullah adalah wakaf sumur dari Utsman bin Affan. Demi menjaga kemaslahatan umat, beliau mewakafkan sumur yang telah dibelinya dari seorang Yahudi. Ini merupakan praktik dari wakaf sosial. Namun, lahan yang ada di sekitar sumur dikembangkan menjadi kebun kurma yang dapat memberikan profit setiap tahun bahkan hingga hari ini untuk pemerintah Arab Saudi. Nah, pengembangan inilah merupakan contoh dari praktik wakaf produktif. 

Lalu, bagaimana implementasi wakaf produktif di masa kini?

1. Wakaf Tanah dan Properti

Tanah pertanian, perkebunan, bangunan komersial, atau rumah-rumah hunian dapat diwakafkan dan dikelola untuk menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk program-program sosial dan kemanusiaan, yang kemudian hasilnya dibagikan kepada penerima wakaf, mauquf alaih. Contoh, pemanfaatan wakaf rumah untuk disewakan lalu hasil keuntungannya per periode dibagikan untuk kegiatan bakti sosial.

Baca juga: Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos l YDSF

2. Wakaf Hewan Ternak

Pengelolaan wakaf dalam bentuk hewan ternak dilakukan dengan cara memelihara serta mengembangbiakkan hewan ternak tersebut dengan baik, hingga menjadi hewan yang sehat dan memiliki nilai jual yang bagus. Hewan yang diternakkan, seperti sapi, kambing, ayam, bebek, dan hewan ternak lainnya yang halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Hasil perawatan hewan peternakan ini dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Seperti memenuhi kebutuhan daging dan susu, serta kebutuhan lainnya yang dapat dimanfaatkan dari bagian tubuh hewan ternak tersebut. Sedangkan, hasil dari wakaf hewan ternak juga diperkenankan untuk dijual, selama hasilnya digunakan untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan.

3. Wakaf Pendidikan

Wakaf produktif dalam bidang pendidikan dapat menghasilkan beasiswa, membangun sekolah, atau mendukung program pengembangan keterampilan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat.

4. Wakaf Kesehatan

Dilakukan dengan menyalurkan dan mengelola seluruh dana wakaf untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam masalah kesehatan. Penerapan wakaf bisa dilakukan dengan membangun rumah sakit atau klinik, penyedia alat kesehatan, obat-obatan dan ambulans.

Sarana kesehatan seperti rumah sakit nantinya akan dikelola secara komersial dan keuntungannya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Misalnya dana digunakan kegiatan penyuluhan kesehatan gratis atau biaya pengobatan masyarakat tidak mampu.

5. Wakaf Saham

Wakaf saham bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mewakafkan sebagian sahamnya kemudian nantinya akan diberikan kepada pengelola wakaf. Saham tersebut nantinya akan dikelola secara optimal sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh mauquf alaih (penerima wakaf).

6. Wakaf Sarana Air

Tidak semua daerah memiliki sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, tujuan wakaf air yaitu untuk membangun sumber air berupa sumur atau lainnya di daerah yang sekiranya memang kesulitan air.

Peran Penting Wakaf Produktif

Wakaf yang produktif dapat memainkan peran yang sangat penting dalam upaya membangun ekonomi Islam yang berkelanjutan. Adapun beberapa peran utama yang dihasilkan dari wakaf produktif, di antaranya:

1.      Mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi

2.      Mendorong investasi berkelanjutan

3.      Memperkuat perekonomian lokal

4.      Menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial

5.      Mengajarkan nilai berbagi dan kebaikan.

(berbagai sumber).



Wakaf di YDSF


 

Artikel Terkait

Wakaf dalam Prespektif Mikro Ekonomi Islam l YDSF
Perbedaan Zakat, Sedekah, dan Wakaf l YDSF
Kecelakaan Tidak Sesuai Doa Sapu Jagad l YDSF
Mata Memerah, Pesantren Pamekasan Butuh Air Bersih l YDSF
Zakat dari Hasil Gaji l YDSF
Bolehkah Zakat Maal Ditunaikan Setiap Bulan l YDSF

Tags: contoh wakaf produktif, implementasi wakaf produktif, wakaf produktif, ydsf, wakaf ydsf, wakaf produktif ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: